The Child is Mine....
“Aku
bukan penyair hebat seperti pujangga. Merangkai kata demi kata tuk sebuah arti
indah untuknya. Eleya, hanya itu yang selalu ku ucap di setiap denting waktu
berjalan”
Thunder
telah kembali seperti dulu, eottoriya (seorang penyendiri). Pria ini tak pernah
lagi sunggingkan senyum untuk orang lain. Bahkan untuk Liang Chu yang sangat
mencintainya selama ini belum juga menerima balasan. Lalu siapa sosok Eleya?
Dia
adalah wanita yang berani membuat Thunder menjadi manusia sesungguhnya. Mungkin
semua orang tahu sosok brandal satu ini, sulit memberikan perhatian kepada
orang lain. Namun sayang, kepergian Eleya di Muju membuatnya enggan
bertanya-tanya lagi, kapan dia kembali.
Saat
itu, Eleya ingin menemani kakeknya disana. Sebuah lokasi yang menyejukkan
dengan butiran salju mengguyur tubuh kecil, Desember. Tanpa banyak yang sadar
wanita ini menyimpan penyakit lama yaitu Leukimia hingga berujung pada
kematian.
Liang
Chu sebagai figur baru di hati Thunder makin sulit mendapat celah disana.
“menunggu sosok yang tak kembali hanya akan membuang-buang waktu saja”, benar
apa yang di ucapnya.
Apalah
arti sebuah kata, jika hati tak pernah sama. Jika sudah begini, hanya butuh
waktu sampai kapan pria ini mau menoleh pada Liang Chu.
******
“Kau
selalu menunggu seseorang yang memukulmu hingga saat ini”
“Karena
kau hanya sosok yang sulit mengenal arti cinta dan kesetiaan!”
“Kau
masih sama, keras kepala...”
“Dan
aku akan tetap menjadi diriku sendiri, kau harus tahu itu”
Ucapan
Thunder yang selalu menyakitkan Liang membikinnya makin merasa benar. Benar
untuk memilih, benar untuk menunggu dan benar mencari sosok yang tepat. Tapi,
kenapa pria ini begitu sulit membuka hati?
Karena
kematian Eleya terjadi tujuh bulan lalu, waktu yang cukup singkat jika ia harus
berpindah hati dan rasanya itu mustahil. Tetapi, penantian Liang juga tak akan
pernah sia-sia karena pada akhirnya mereka bisa bersama setelah tiga tahun
kematian Eleya.
Sejak
saat itu Thunder dan Liang resmi menikah di Jeju, pulau indah dan penuh pesona
di Korea Selatan. Semenanjungnya memperlihatkan seluk-beluk alam yang glamour.
Tak ayal, banyak tourist berdatangan dari negara-negara manapun.
“Aku
memang tak pernah sadar, Thunder tidak akan pernah bisa menjaga perasaanku”
Isak
tangis Liang tak berhenti saat melihat suaminya mencium sosok wanita yang
sebenarnya adik kandung Eleya. Berbeda dengan saudaranya, Alexa adalah penari
bar dengan sejuta rayuan.
Dua
tahun kemudian, hingga Liang telah melahirkan Rachel si anak pertamanya. Ia
telah melepaskan semua, meningalkan Thunder melajang dengan status tak jelas.
Kedewasaan
Rachel membuat Liang takut saat harus bertanya siapa ayahnya. Hal itu yang
mendorong Liang membiasakan Rachel untuk memanggilnya dengan sebutan bibi.
“Bibi
sudah lama meninggalkan aku sejak masih di bangku SMP. Bibi adalah orang baik
yang menjagaku dan memberikan kenyamanan”
Thunder
hanya bisa terduduk kaku dengan tangis, saat ia menemukan gadis kecil, disisi
lain ia juga kehilangan wanita kedua kalinya.
“Lalu
kau hidup sendiri?”
“Bibi
mengajariku untuk menjadi wanita kuat, ia hanya berpesan padaku untuk mencari
tempat berlindung baru”
“Kalau
begitu, ikutlah bersamaku”
Semoga menghibur! -)
0 Komentar untuk The Child is Mine....