SELAMAT MEMBACA DAN MENGHAYATI
PENGEJAR MIMPI
para tokoh bisa anda lihat dibawah.....
Ada seseorang
yang sedang mengejar mimpi, namanya ialah ALYA, dia seorang pemuda yang sangat
cantik, hampir semua teman dan guru menyukai Alya, dia masih berumur 18 tahun,dia
sudah lulus ujian akhir dan alhamdulillah Alya mendapatkan nilai yang lumayan
memuaskan, Alya mendapatkan urutan pertama pada ujian tersebut, Alya sangat
penasaran dengan mimpinya yang dialami hampir setiap hari, akhirnya dia mulai
mengembara setelah satu bulan acara perpisahan di sekolahnya dan mencari tempat
yang diimpikan dan disenangi tersebut. Sebenarnya Alya adalah seorang anak yang
serba kecukupan, tetapi Alya tidak pernah merasa tiggi hati, Alya selalu
menolong temannya yang dalam keadaan kesusahan, Alya tidak pernah enggan untuk
mengeluarkan uang untuk membantu orang lain.
Alya mulai
berkeliling padahal belum begitu mengerti arah dan daerah yang akan dilewati,
tetapi dengan tekad dan penasaran Alya dengan mimpinya maka Alya memberanikan
diri untuk mencari tempat yang diimpikan dan di senangi tersebut. Atas izin
kartu ATM yang di dalamnya berisi uang untuk membeli kebutuhannya yang telah
diberikan oleh kedua orang tuanya, maka ia mulai berangkat menuju arah utara
dahulu dan sambil bertanya dengan orang-orang penduduk setempat sambil
menunjukkan foto yang telah ia cari yang mirip sekali dengan tempat yang Alya
impikan.
Setelah
melewati hari yang melelahkan dan panas, akhirnya Alya beristirahat di Masjid
dan berniat bermalam di masjid tersebut, lalu Alya meminta izin kepada penduduk
dan ketua RT di daerah masjid tersebut, dan akhirnya semuanya memberi izin,
Alya merasa senang karena sudah mendapat tempat tinggal.
Kemudian, alya mulai menata
barang-barangnya di ruangan, karena waktu maghrib sebentar lagi tiba, setelah
shalat maghrib Alya mengaji Al-Qur’an yang dibawanya, karena Alya di desanya
terkenal anak yang baik,rajin,dan sholehah. Meski Alya sesibuk apapun, ia tetap
tidak melupakan kewajibannya sebagai makhluk Allah SWT untuk shalat.
Setelah
beberapa saat kemudian, datanglah seorang Ustadz, Ustadz tersebut mengajak
berbicara kepada Alya, dan menanya dimana tempat tinggalnya dan apa tujuannya.
Lalu Alya menjawab dengan sangat sopan dan lemah lembut.
Alya :
“Saya tinggal di Desa Kepuh, saya sedang mencari tempat yang hamper setiap hari
saya memimpikannya.”
P.Ustadz : “Kalau saya boleh
tau tempatnya seperti apa, insya allah mungkin saya bisa membantu.?”
Alya : “Trimakasih ya pak
sebelumnya.” (sambil membuka tas dan mengambil foto) “ini pak.”
P.Ustadz : “Oh ini, saya mohon
maaf ya dek,soalnya saya belum tau tempat ini.!” (dengan senyum sedikit).
Alya : “iyya… tidak
apa-apa kok p.ustadz, ya udah nanti setelah shalat isya’ dilanjutin lagi ya
pak.?
Karena ada
beberapa hal yang mau saya tanyakan,!”
(suara adzan isya’ mulai dikumandangkan)
Banyak warga yang datang untuk shalat berjama’ah, da
nada juga seorang ibu-ibu yang membawakan selimut. Karena di ruang sebelah
masjid sudah terdapat kasur dan bantal, Alya senang sekali karena banyak yang
membantu, pada saat shalat isya’ Alya terlihat matanya berkaca-kaca, karena dia
memikirkan semua yang telah diciptakan oleh Allah, dia juga memikirkan bahwa
dia selalu diawasi oleh Allah, setelah selesai shalat Isya’, Alya berdo’a
sambil meneteskan air mata dan meminta kepada Allah dengan penuh harapan,
do’anya ada beberapa hal, yaitu: yang pertama ialah Alya mendo’akan keselamatan
kedua orang tuanya, yang kedua yaitu Alya memohon agar selalu menjaganya dari
segala bencana dan goda’an, yang ketiga ialah mudahkanlah Alya dalam segala hal
yang dihadapi.
Setelah beberapa orang keluar dari masjid, Alya dan
Ustadz duduk di serambi dan berbincang-bincang lagi.
Alya : “Pak, kenapa ya
orang di bumi ini di ciptakan berbeda-beda.? Ada yang baiik,dan juga ada
yang jahat”
(bertanya dengan penuh kebingungan.)
P.Ustadz : “Kalau semua orang
diciptakan baik semua,nanti siapa yang akan menghuni neraka, kalau
jahat
semua, nanti dunia bisa habis di makan oleh kejahatan mereka, jadi Allah maha
adil, karena itu di ciptakanlah orang yang berbeda-beda.” (sambil tersenyum)
Alya : “Oh begitu ya.
Kalau kita mulai mencari pasangan sejak kecil itu gimana ya pak hukumnya.?”
(bertanya sambil
tersenyum agak lebar.)
P.Ustadz : “Kenapa kamunya
bertanya dan senyum gitu, kamu pernah ya.?” (Tanya balik p.ustadz)
Alya : “Hehe.. iyya pak,
saya pernah,mungkin insya allah sampai sekarang.” (sambil sedikit malu)
P.Ustadz : “Sebenarnya
tidak apa-apa, asalkan tau hal-hal yang dilarang oleh Allah dan harus saling
menjaga diri satu sama lain agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, jika mencari pasangan itu harus di seleksi dahulu agar kita tidak
terbawa oleh setan, kalau bisa saling mengingaykan ya.!” (sedikit ceramah)
Alya : “Oh, jadi tidak apa-apa
ya pak. Trimakasih kalau gitu pak atas informasinya, jadi sekarang
saya tidak
ragu-ragu lagi dengan anak itu.” (Alya sangat gembira sekali)
P.Ustadz : “Y udah segera
tidur, karena sudah malam, tidak baik untuk perempuan jika tidur malam,
kalau nanti
ada apa-apa silahkan datang ke rumah saya, tidak apa-apa.
Assalamu’alaikum.(sambil berjalan dan meninggalkan masjid)
Alya : “Wa’alaikumsallam.
Trimakasih ”
Setelah berbincang-bincang lumayan lama,akhirnya Alya
mulai masuk ke kamar,dan siap-siap tidur, dan sebelum tidur Alya mengabari
tentang keadaannya kepada orang tuanya melalui sms, dan setelah beberapa saat,
Alya tertidur.
Keesokan paginya Alya bangun
pukul 3 untuk melaksanakan shalat tahajjud, setelah selesai shalat tahajjud
Alya mengaji sambil menunggu adzan Shubuh. Tidak lama kemudian, suara adzan
dikumandangkan, dan shalat shubuh,setelah selesai shalat shubuh, Alya keliling
desa untuk melihat-lihat alam sekitar, Alya merasa senang sekali karena sangat
sejuk dan indah, setelah keliling desa Alya bersiap-siap untuk segera mencari
tempat tujuannya tersebut. Sebelum pergi Alya pamit dan mengembalikan
barang-barang yang telah di pinjamkan ke dia, setelah pamit ke tetangga
sekitar, Alya berangkat. Dan Alya dalam perjalanan tersebut Alya berhenti sesaat
karena ada seseorang yang mengingatkan tentang Almh. Neneknya, akhirnya Alya
memberi uang kepada nenek tersebut dan memeluknya, ternyata nenek tersebut
tinggal di rumah yang tua banget, lalu Alya pamit karena harus berangkat lagi,
Alya juga meneruskan
perjalanannya daerah demi daerah dia mencari, meski jalan tidak begitu
memungkinkan untuk dilewati, Alya tetap berpegang teguh untuk niatnya mencari
daerah tersebut, pada waktu itu cuaca begitu panas, akhirnya Alya kehausan dan
membeli minum di warung terdekat dan ia sambil istirahat sebentar sambil makan
siang, Alya mendengar suara adzan dhuhur, lalu Alya bertanya kepada pemilik
warung tersebut.
Alya : “Buk, di sini Mushalla atau Masjid terdekat
itu dimana ya.?” (sambil bayar
makanannya)
Pemilik Warung : “Tidak begitu
jauh kok neng,cuman beberapa meter aja dari sini,neng lurus saja,lalu
ada
pertigaan belok kiri,dan kalau ada tulisan Masjid di kanan jalan, itu neng
tempatnya.” (ditunjukkan langsung ke pinggir jalan dan sangat ramah)
Alya : “Trimakasih ya buk.” (sambil berjabat
tangan dengan ibu tersebut)
Pemilik Warung : “Iyya
sama-sama neng.”
Alya akhirnya
berangkat lagi dan menuju Masjid di beritau ibu tersebut, meski masjid tidak
sebagus yang pernah di datangi Alya sebelumnya, tetapi Alya tetap senang karena
Alya berpikir bahwa sejelek-jeleknya Masjid itu tetap rumah Allah yang
istimewa, jadi Alya senang karena bisa tau beragam jenis rumah Allah, setelah selesai
shalat dhuhur Alya beristirahat di serambi masjid beberapa saat untuk melepas
kelelahan yang dialaminya. Sekitar pukul 02:00 sore, Alya melanjutkan
perjalannya, Alya terus berharap untuk segera menemukan daerah tersebut,
ternyata hari itu tidak menjadi keberuntungan Alya karena ia belum menemukan
tempat yang ia inginkan, hari sudah mulai senja dan akhirnya Alya mencari
tempat untuk bermalam, akhirnya Alya menemukan Masjid yang lumayan bagus, dan
Alya izin dengan tetangga sekitar untuk tinggal di Masjid tersebut selama
semalam, semua penduduk setuju dan memberi izin.
Alya
membersihkan diri dan setelah selesai beberapa saat kemudian masuk waktu
maghrib, Alyapun ikut berjamaah, setelah shalat maghrib Alya melakukan
kebiasaannya yang telah dilakukan yaitu mengaji, di saat mengaji ada seseorang
yang sms Alya dan menanyakan kabarnya Alya, orang itu ialah teman laki-lakinya
Alya yang saling suka satu sama lain, namanya ialah Adit, Alya sangat senang
dan tersenyum lebar karena membaca sms dr Adit tersebut. Perbincangan lewat
sms.
Adit: “Assalamu’alaikum, malam
Alya, gimana kabarnya di sana.?”
Alya: “Wa’alaikumsallam, malam
juga mas Adit, Alhamdulillah sepanjang perjalanan aku baik-baik aja,
kalau kabar
mas gimana.?” (sambil menutup Al-Qur’annya)
Adit: “Alhamdulillah aku juga
baik, bagaimana pencarian kamu,udah ketemu apa belum.?”
Alya: “Alhamdulillah belum
mas, hehehee, karena aku ndak begitu terburu-buru mencarinya.”
Adit: “Belum ketemu kok
Alhamdulillah sih dek.?” (bertanya penuh keseriusan)
Alya: “Ya tidak apa-apa sih
mas, karena segala sesuatu yang telah kita terima kita harus
mensyukurinya.!” (menjawab dengan penuh
semangat dan kebahagiaan)
Adit: “oh begitu. Trimakasih
sudah mengingatkan ya dek.” (membaca dengan penuh kegirangan)
Alya: “Iyya mas sama-sama,
seseorang itu harus saling mengingatkan.”
Adit: “Iya, yaudah nanti lagi
ya,karena udah waktunya Isya’. Assalamu’alaikum”
(dengan
memberi semangat pada Alya)
Alya: “iyya mas,
Wa’alaikumsallam.”
Setelah shalat Isya’, ternyata di Masjid tersebut ada
ceramah, akhirnya Alya mendengarkan sambil sms kepada Adit dan Ibunya yang
sedang khawatir dengan Alya, Ibunya Alya selalu mendo’akan tentang keselamatan
Alya. Setelah beberapa saat ceramahnya selesai dan semua orang bersalaman, itu
adalah adat atau kebiasaan orang desa sekitar Masjid tersebut, lalu Alya
langsung menuju keruangan untuk tidur, dan sebelum tidur Alya masih smsan terus
dengan si Adit, setelah beberapa saat kemudian Alya tidur, dan keesokan paginya
setelah shalat shubuh, Alya jalan-jalan keliling kampumg, dan pemandangannya
sangat indah,sehingga Alya ingin terbang diatasnya.
Semua orang menuju ke sawah
dan bekerja meski hari masih pagi, orang di desa tersebut sebagian besar
bekerja sebagai petani, Alya kagum dengan orang-orang kampong tersebut karena
masih pagi udah berangkat ke sawah, semua orang melihat dan menyapa Alya karena
Alya adalah pemuda yang cantik, akhirnya Alya membalas dengan senyuman yang
ramah. Para warga senang karena Alya bukan pemuda yang sombong, tiba-tiba pak
lurah datang menghampiri Alya, lalu lurah tersebut berbincang-bincang dengan
Alya.
Pak lurah : “Assalamu’alaikum.”
Alya:
“wa’alaikumsallam, iya ada apa pak lurah.”
Pak
lurah : “Anda baru disini ya.?”
Alya
: “iya,kebetulan saya mampir sebentar di desa ini untuk istirahat.”
Pak
lurah : “oh,sekarang tinggal dimana.?”
Alya
: “Saya tinggal di mushalla dekat sini.”
Pak
lurah : “begitu,ya udah jika sudah ada tempat tinggal.”
Alya
: “ya udah,saya mau siap-siap pergi dulu ya pak lurah,nerusin perjalanan saya.”
Pak
lurah : “ya udah, hati-hati ya.”
Alya
: “iya pak lurah,assalamu’alaikum.”
Pak
lurah : “wa’alaikumsallam.”
Lalu Alya pergi ke mushalla
dan bersiap-siap pergi,dan juga alya pamit ke tetangga sekitar sebelum pergi
meninggalkan desa tersebut,lalu alya nerusin perjalanan dan melewati berbagai
sawah,lalu Alya tiba di sebuah tempat yang
mirip dengan tempat yang diimpikan Alya tersebut,lalu Alya berhenti dan
menikmati pemandangan tersebut.
Lalu
Alya memutuskan tuk pulang ke rumah karena setelah melihat pemandangan
tersebut,meski pemandangan tersebut tidak begitu mirip dengan apa yang di
bayangkan sebelumnya,tetapi Alya telah mendapatkan banyak pelajaran setelah
melakukan perjalanan beberapa minggu.
Setelah perjalanan pulang
Alyapun masih menjumpai orang yang membutuhkan bantuan,lalu Alya membantu orang
tersebut dahulu,lalu Alya meneruskan perjalanannya kembali. Pada siang hari
Alya istirahat,makan siang,dan shalat dhuhur dahulu,setelah selesai Alya
kembali melanjutkan perjalanan.
Setelah beberapa hari
kemudian Alya tiba di rumah dan langsung memeluk ibunya karena Alya sangat
merindukan Ibunya,.
Nantikan cerita selanjutnya.............
Aly mansur(penulis)
menarik dan seru
ReplyDeletelike yeh
ReplyDelete